#1000Masjid

Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB (Institut Teknologi Bandung), yang berdiri pada tahun 1963, tidak seperti lazimnya masjid-masjid di Indonesia. Masjid ini tidak menggunakan kubah sebagai identitas sebuah masjid. Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 7.800 m2 dan luas bangunan masjid yaitu 1225 m2 Selain itu, masjid yang diberi nama “Salman” oleh Bung Karno ini, tidak memiliki tiang penyangga di ruang utamanya.  Masjid dari buah tangan dingin Achmad Noe’man ini disebut sebagai sebuah tonggak arsitektur kontemporer paling penting bagi pembaruan bangunan masjid di Indonesia. Maka dari itu, begitu juga Masjid Salman ITB menjadi pionir bagi kemajuan peradaban Muslim yang luas dakwah islaminya.

Ada salah seorang jamaah disabilitas bernama Zaenuddin. Ia mengatakan, “Sebagai penyandang disabilitas, saya berharap infrastruktur yang ada di Masjid Salman ITB ke depan dapat disesuaikan agar dapat diakses oleh teman-teman difabel. Fasilitas parkir kendaraan penyandang disabilitas dengan akses yang mudah dan akses yang dekat menuju masjid, ketersediaan toilet dan tempat wudhu yang layak, dan jalur langsung bagi penyandang disabilitas untuk masuk ke masjid akan membuat hidup jauh lebih mudah.”
 
Keterbatasan yang dimiliki oleh saudara disabilitas tidak menjadikan adanya perbedaan dalam memenuhi kewajibannya beribadah kepada Allah SWT. Masjid Salman ITB berupaya mewujudkan kesetaraan tersebut, merangkul saudara difabel dengan fasilitas yang memudahkan ibadah mereka. Alhamdulillah, toilet ramah difabel telah berhasil dibangun dari dana wakaf dan rampung pada September lalu.

Islam adalah agama yang mengajarkan kepedulian terhadap penyandang disabilitas. Bahkan ditegaskan dalam surat Al-Maidah ayat 48, bahwa beberapa kaum-Nya memang diuji dengan berbagai keadaan. Tetapi pada saat yang bersamaan, Dia juga menyerukan umat-Nya untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Sekarang, kami mengajak sahabat sekalian untuk membangun jalur khusus difabel. Akses dari ruang wudhu menuju ruang utama masjid, dilengkapi dengan pegangan, jalan tanpa hambatan (bertingkat), serta penutup samping jalan (untuk keamanan).

“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.”

(HR. Bukhari no. 450 dan Muslim no. 533)
 

Untuk itu mari bantu saudara penyandang disabilitas dengan membangun jalur akses difabel di masjid Salman ITB.