Sedekah makan, sembako, dan kebutuhan sehari-hari mungkin kecil bagi kita. Tetapi, sangat berarti untuk para pejuang nafkah dan besar nilai kebaikannya..

"Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya." (HR. Muslim)

Pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia membuat jutaan orang terdampak. Mereka jatuh karena kesehatan, ekonomi pun menurun drastis. Dalam satu hari, dagangan para pejuang nafkah pernah hanya laku untuk satu pembeli saja.

Bayangkan, 10.000 rupiah yang mungkin bisa kita nikmati menjadi sebungkus nasi untuk satu orang. Namun, 10.000 rupiah untuk mereka menjadi satu kilogram beras yang cukup dinikmati satu keluarga.

Meski berjuang siang malam untuk mencari nafkah, menariknya saudara-saudara kita tidak lupa mengingat-Nya. Seperti kisah dari seorang penerima sedekah, Ibu Umi. Beliau mengaku selalu menunaikan shalat tahajud pada sepertiga malam. Waktu yang pada umumnya, kita gunakan beristirahat.

Demi keluarga yang perlu dinafkahi dan kehidupan yang terus berjalan, Ibu Umi dan para pencari nafkah terus berjuang.

Sahabat, barangkali bukan karena ikhtiar mereka tidak cukup. Barangkali rezeki mereka datang melalui tangan-tangan dermawan kita. Suatu kesempatan bagi kita untuk meraih pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala di dunia dan akhirat, serta meraih ganjaran pahala berlipat ganda.

Mari ketuk hati, buka mata kita, sekaligus raih berkah dari-Nya. Mari berbagi kebahagiaan sederhana melalui Sedekah Pejuang Nafkah.

"Semua Sedekah ini dikumpulkan oleh Wakaf Salman dan Wakaf Salman tidak terasosiasi dengan tiktok."