Ada yang amblas tapi bukan jalan. Apa ya?
Pada 2020 lalu, Kementerian Koperasi dan UKM mengumumkan penjualan industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) amblas sampai 23%. UMKM terdampak pandemi sehingga omzet menurun dan modal tidak bisa kembali. Akhirnya, sebagian UMKM gulung tikar.
Makanya, jangan aneh kalau ada produk UMKM yang biasa kamu beli tidak muncul lagi di pasaran. Untuk memproduksinya sampai bisa kamu nikmati di rumah, UMKM harus mengalami jatuh bangun. Perjuangan yang luar biasa!
Para pelaku UMKM sebetulnya punya banyak ide dan gagasan untuk tetap bertahan. Tetapi, semua itu tidak bisa terwujud karena kendala modal yang tidak tersedia. Akibatnya, mereka harus menunda keinginan dan harapannya.
Di antara UMKM yang hampir tutup, alhamdulillah beberapa UMKM berhasil bertahan. Contohnya, ratusan UMKM penerima manfaat Wakaf Salman. Bagaimana caranya?
Mereka tidak menyimpan impian usahanya sendiri. Melainkan, bersama-sama kita mewujudkan impian itu. Mereka punya ide, gagasan, produk, dan tenaga. Sementara kita punya kekuatan patungan untuk membantu pengadaan modal mereka.
Dengan begitu, kita berbagi manfaat satu sama lain. UMKM tetap bergulir, sedangkan kita tetap bisa menikmati produknya dan insyaAllah mendapat pahala. Secara tak langsung, kita juga telah menggerakkan roda perekenomian masyarakat karena menyediakan lapangan pekerjaan melalui UMKM yang berkembang.
Kita bisa melakukan itu. Donasi hasil patungan kita akan sangat membantu seribu UMKM. Kita bantu UMKM tumbuh menjadi pohon manfaat. Lalu apabila tiba waktunya nanti, cabang akan bermunculan dan menghasilkan buah pahala yang insyaAllah bisa kita petik di akhirat nanti.