Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, katanya: Nabi Muhammad Saw. telah bersabda: "Siapa mandi pada hari Jumat seperti mandi hadas besar, kemudian berangkat ke masjid, maka seolah-olah dia mengorbankan seekor unta, dan siapa berangkat pada kesempatan kedua, maka dia seolah-olah telah mengorbankan seekor sapi. Siapa berangkat pada kesempatan ketiga, maka seolah-olah dia telah mengorbankan seekor kambing kibas (kambing). Siapa berangkat pada kesempatan keempat, seolah-olah telah menyembelih seekor ayam, dan siapa berangkat pada kesempatan kelima, seakan-akan dia memberikan sedekah sebutir telur. Apabila khatib telah keluar, Malaikat-malaikat pun hadir mendengar zikir." Artinya: mereka tidak lagi mencatat siapa yang datang ke masjid.
Shahih Bukhari dan Muslim
Sebagai Muslim, kita melakukan bersih diri untuk menghilangkan hadas kecil maupun hadas besar. Siapa yang seperti mandi hadas besar pada hari Jumat, lalu berangkat ke masjid, maka seseorang itu insyaAllah seperti mengorbankan seekor unta. Inilah mungkin yang menjadi alasan para hawa saat ini mengatakan bahwa para lelaki yang berangkat shalat Jumat, masyaAllah sangat tampan.
Bahkan Allah memberikan kesempatan lebih dari dua kali kepada para ikhwan agar mendapatkan keutamaan bersih diri dan shalat Jumat.
Rintangan Jamaah Difabel Shalat Jumat
Seperti di Masjid Salman ITB, saudara-saudara difabel yang menjadi jamaah shalat Jumat sangat bersabar. Terutama bagi mereka yang mengenakan kursi roda, untuk menuju ruang ibadah shalat Jumat belum tersedia jalur khusus. Mereka mesti memutar roda lebih kuat untuk bisa menaiki satu anak tangga dari ruang wudhu. Tak terpungkiri ada saja saudara kita yang membutuhkan bantuan orang lain karena tak kuat menopang kursi rodanya. Khususnya bapak-bapak lansia yang tangan keriputnya bergetar kesulitan membawa tubuhnya masuk ke masjid.
Kita pun akan tua, dan mereka semua pun saudara-saudara kita. Layaknya seorang anak yang mengharap kebahagiaan orang tua sampai bertemu di akhirat, maka begitu pun seharusnya untuk mereka. Difabel atau tidak, semua saudara mesti mendapatkan fasilitas yang layak. Betapa indah bukan, jika kita bisa mewujudkannya melalui kekuatan ukhuwah insaniyah dan Islamiyah?
Mari bantu saudara difabel beribadah dengan lancar
Wakaf Salman mengajak Anda, Sahabat Penderma, untuk turut serta menguatkan ukhuwah insaniyah dan ukhuwah Islamiyah dengan berwakaf bagi pembangunan sarana prasaran Masjid Salman ITB. Salah satunya, membangun jalur akses khusus difabel dari ruang wudhu ke ruang ibadah utama sehingga ketika shalat Jumat maupun ibadah lainnya, terwujud kesetaraan. Dengan begitu, kuatlah persaudaraan dan mengalir berkah kehidupan. Aamiin...