"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 3)
Sahabat, jelang 10 terakhir Ramadan seluruh Muslim berlomba-lomba mempersiapkan amal ibadah terbaik agar dapat meraih malam yang paling mulia ini. Pada malam ini, terjadi berbagai peristiwa hingga menjadikan malam ini memiliki banyak keistimewaan. Kita pun bisa meraih keberkahannya.
Waktu Al-Quran Diturunkan
Pertama, pada malam ini Al-Qur'an diturunkan secara keseluruhan. Nabi Muhammad Saw. menerima wahyunya sebagai utusan Allah SWT sehingga menjadi pedoman hidup kita selamanya. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Al Qadar ayat 1:
اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar."
Kedatangan Malaikat ke Bumi
Pada malam yang menurut beberapa pendapat lebih syahdu daripada malam lainnya ini, para malaikat Allah turun ke bumi. Tugas mereka yakni membawa rahmat dan berkah bagi hamba Allah yang melaksanakan Qiyamul Lail atau ibadah malam hari.
Penentuan Takdir Manusia
Atas izin Allah, Jibril & para malaikat mengatur segala urusan sebagai tugasnya.
من أجل كل أمر قدر في تلك السنة من خير أو شر، وفيه إشارة إلى أن نزولهم إنما كان عبادة
Artinya, “(tujuan turunnya malikat) disebabkan suatu hal yang telah ditakdirkan pada tahun tersebut. Berupa kebaikan dan kejelekan. Dan ini memberikan sebuah pengertian, bahwa turunnya para malaikat hanyalah bentuk ibadah.”
(Imam Fakhruddin ar-Razi, Tafsir Mafathul Ghoib, juz 32, h. 232)
Ibadah dari para malaikat yaitu mengurus setiap urusan manusia, berupa takdir-takdir yang akan dihadapi pada tahun tersebut. Seperti ajal, rezeki, jodoh, dan lain sebagainya.
Malam Paling Mulia & Sejahtera
Allah membuka pintu ampunan sebesar-besarnya, juga menilai setiap amal ibadah & sedekah malam ini lebih baik daripada yang dilakukan selama 1000 bulan.
Atas berbagai keistimewaan tersebut, Rasulullah menganjurkan kita membaca doa:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni(artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).”
(HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850)